26 Maret, 2009

Andrea Pirlo, Si Tukang Sodoran Maut

pirlo-euro-2008.jpgDi menit ke-119, dengan ketenangan luar biasa, deep playmaker Italia ini mengontrol bola hasil rebound dari tendangan penjuru. Lalu, Pirlo memberikan sodoran ke kotak penalti yang disambut dengan tendangan first time oleh bek kiri Fabio Grosso. Bola sepakan Grosso berjalan melengkung, meluncur ke pojok kanan gawang tanpa bisa dijangkau Jens Lehmann.

Itulah cuplikan kisah sukses Andrea Pirlo ketika membawa Italia masuk ke babak final Piala dunia 2006. Ia juga yang menjadi aktor utama untuk mengantar Gli Azzuri ke tangga juara pada Piala Dunia 2006 di Jerman. Pada Piala Dunia 2006 lalu itu ia terpilih menjadi Man of the Match pada pertandingan pembukaan Timnas Italia melawan Ghana. Selain itu ia juga berhasil mendapatkan predikat serupa pada pertandingan semi-final melawan tuan rumah Jeman dan tentunya yang paling fenomenal adalah keluar sebagai pemain terbaik pada pertandingan final melawan Prancis.

Pirlo lahir di Brescia, kota dimana ayahnya memiliki usaha besi. Pirlo mengawali karirnya di Brescia tahun 1994-98 dan 2001, lalu ke Internazionale Milan pada tahun 1998-99 dan 2000. Ia juga sempat dipinjamkan ke Reggina Calcio pada tahun 1999-2000 oleh Inter. Kemudian, bintangnya makin bersinar ketika Pirlo dibeli oleh AC Milan pada tahun 2001.

Pirlo yang kini sudah berusia 28 tahun makin berkembang, mematikan dan merupakan salah satu pilar AC Milan yang tidak bisa dikotak katik. Karena itulah mengapa Milan begitu ketat menjaga asetnya tersebut dari begitu banyaknya klub yang mengincarnya. Satu dari sekian deretan klub besar Eropa salah satunya adalah Real Madrid. Dan hal itu diakui oleh Pirlo sendiri.

Pirlo sempat mengaku ada kemungkinan bergabung bersama Madrid namun pada akhirnya ia menolaknya dan memutuskan tetap bertahan di San Siro. Hal itu terjadi pada musim panas 2006 ketika Milan ditimpa krisis akibat skandal Calciopoli. Skandal itu menyebabkan poin Milan dipotong sebanyak 15 poin, sebelum akhirnya dikurangi setelah bandingnya disetujui pengadilan arbitrase dan poin yang dipotong menjadi hanya delapan (8).

Sekarang Pirlo sedang membantu AC Milan yang tertatih-tatih di Liga Serie A untuk mengamankan posisi 4 besar. Sebuah kisah yang hampir mirip ketika musim lalu Milan tertatih-tatih untuk bisa menembus posisi empat besar di klasemen akhir Serie A namun bertolak belakang di Liga Champions dimana dia mampu memberikan gelar kebanggaan Eropa setelah mengandaskan Liverpool 2-1.

Dan sebentar lagi, piala eropa 2008 akan bergulir. Apakah Pirlo sanggup memberikan sodoran-sodoran maut seperti di piala dunia 2006? Kita tunggu aksi-aksinya.

*** (sumber:bolanova.com)


0 komentar:

Posting Komentar