30 Maret, 2009

10 Fakta menarik Andriy Shevchenko


Selama dua tahun bersama Chelsea, Andriy Shevchenko (foto) gagal bersinar karena terlalu sering mendekam di bangku cadangan. Bahkan, bisa dikatakan ia selalu berada di bawah bayang-bayang Didier Drogba. Padahal, siapa yang bisa melupakan prestasinya di Milan?

Memang hal itu bukan sepenuhnya kesalahan Sheva. Faktanya, ia kelewat sering dilanda cedera, dan sempat menjalani operasi hernia. Pucuk dicinta ulam tiba, ternyata Milan masih yakin ia akan bisa kembali bersinar.

Tapi kenyataannya tak semudah itu. Di laga pembukaan Serie A akhir pekan lalu, Milan malah harus bertekuk lutut di depan tamunya, Bologna. Sheva sendiri gagal tampil maksimal, karena tidak diturunkan sejak awal.

Fans Sheva jangan putus asa dulu. Kompetisi masih panjang. Masih banyak kesempatan untuk melakukan pembuktian. Kini kita simak dulu sepuluh fakta menarik yang mewarnai kehidupan Sheva, hingga ia menjadi pemain terkenal seperti sekarang.

1. Nama depan Sheva yang aslinya ditulis dalam abjad Cyrillic tidak bisa dialih-bahasakan ke dalam abjad Latin. Andriy adalah ejaan yang digunakan pada situs resminya, dan juga diadopsi oleh UEFA dan FIFA, meski Andrei dan Andrij juga digunakan di berbagai media.

2. Saat ini ia merupakan pencetak gol terbanyak ketiga dalam sejarah kompetisi klub Eropa dengan 60 gol, setelah Gerd Muller dan Filippo Inzaghi.

3. Pada April 1986, ketika reaktor nuklir Chernobyl meledak, ia masih berusia sembilan tahun. Ribuan orang yang tinggal di kawasan itu, termasuk keluarganya, harus mengungsi untuk menghindari dampak ledakan.

4. Bersama Dynamo Kiev U-14, ia tampil di ajang Piala Ian Rush di Wales, dan menjadi topskor di turnamen itu. Ian Rush sendiri memberikan sepatunya sebagai hadiah. Yang menarik, pada 1997 mereka berhadapan sebagai lawan di Liga Champions, saat Rush mengakhiri karirnya di Newcastle.

5. Ia berteman dekat dengan desainer Giorgio Armani. Ia pernah menjadi model untuk peragaan busana Armani, dan mereka berdua bahkan patungan untuk membuka sebuah toko busana di Kiev.

6. Pertemuan Sheva dengan sang istri, model Amerika Serikat Kristen Pazik, terjadi pada suatu pesta yang digelar Armani. Setelah menikah pada 2004, mereka kini memiliki dua anak, Jordan dan Christian.

7. Selama lima tahun di Dynamo, Sheva mempersembahkan tak kurang dari lima gelar liga kepada klubnya. Artinya, dalam kurun waktu tersebut, gelar juara tak pernah jatuh ke tangan lawan.

8. Di AC Milan, ia menjadi pemain non Italia pertama yang mampu menjadi topskor sebagai debutan di Serie A dengan 24 gol dari 32 pertandingan.

9. Banyak pihak yang menyalahkan istrinya, ketika Sheva memutuskan pindah ke Chelsea. Menurut desas-desus yang terdengar, Pazik ingin agar anak-anak mereka dibesarkan di tempat yang berbahasa Inggris. Sheva membantah rumor itu. Menurutnya, ia pindah karena tertarik pada sosok Jose Mourinho sebagai manajer Chelsea. Katanya saat itu, "Saya telah lama mengikuti perjalanan karir Mourinho selama beberapa tahun ini, dan saya sangat terkesan dengan caranya melatih. Ia lebih mengutamakan kekompakan tim daripada kemampuan individual, yang saya yakin menjadi dasar terbentuknya tim yang hebat."

10. Pada November 2005, saat menghadapi Fenerbahce di babak grup Liga Champions, Sheva mencetak empat gol. Dalam sejarah sepakbola, sebelum Sheva hanya ada empat pemain yang mampu mengemas empat gol dalam satu pertandingan pada satu kompetisi, yaitu: Marco van Basten, Simone Inzaghi, Dado Prso dan Ruud van Nistelrooy.



Oleh Dyah Ayu Wanodyasari(Goal.com)

Read More ..

SEJARAH AC MILAN




Associazione Calcio Milan (dipanggil AC Milan atau Milan saja) adalah sebuah klub sepak bola Italia yang berbasis di Milan. Mereka bermain dengan seragam bergaris merah-hitam dan celana hitam, sehingga dijuluki rossoneri ("merah-hitam"). Milan adalah tim tersukses kedua dalam sejarah persepak bolaan Italia, menjuarai Seri A 17 kali dan Piala Italia lima kali.


Klub ini didirikan pada tahun 1899 dengan nama Klub Kriket dan Sepak bola Milan (Milan Cricket and Football Club) oleh Alfred Edwards, seorang ekspatriat Inggris. Sebagai penghormatan terhadap asal-usulnya, Milan tetap menggunakan ejaan bahasa Inggris nama kotanya (Milan) daripada menggunakan ejaan bahasa Italia Milano.

Stadion tim saat ini adalah Stadion Giuseppe Meazza yang berkapasitas 85.000 orang. Stadion ini juga dikenal dengan nama San Siro. Stadion ini digunakan bersama dengan Internazionale ("Inter"), klub besar lain di Milan. Suporter AC Milan menggunakan "San Siro" untuk menyebut stadion itu karena dulunya Giuseppe Meazza merupakan seorang pemain bintang bagi Inter. Tetapi, di masa mendatang, ada wacana untuk memindahkan homebase Milan ke stadion baru, seperti yang diungkapkan wakil presiden Adriano Galliani tahun 2006 lalu.

Secara sejarah, AC Milan (dipanggil dengan "Milan" saja di Italia) didukung oleh kaum pekerja dan kelas buruh di Milan (umumnya merupakan para pendatang dari daerah Italia selatan), sementara Inter lebih didukung orang-orang kaya. Meskipun begitu, pada beberapa tahun terakhir, basis pendukung telah banyak berubah. Milan kini dimiliki oleh raja media dan mantan Perdana Menteri Italia, Silvio Berlusconi, sementara Inter dimiliki pebisnis garis tengah-kiri, Massimo Moratti. Namun begitu, basis pendukung Milan mayoritas berhaluan politik sayap kiri, berseberangan dengan Inter yang didominasi oleh pendukung yang secara tradisional berhaluan sayap kanan. Grup pendukung (ultras) yang terkenal dari Milan adalah Fossa Dei Leoni yang beraliran ekstrim kiri, dan Brigate Rossoneri yang beraliran ekstrim kanan. Menyusul keributan dengan suporter Inter pada derby musim kompetisi 2005/2006, Fossa Dei Leoni membubarkan diri secara organisasi. Meskipun begitu, massa mereka masih setia mendukung Milan di tribun khusus bagian selatan stadion San Siro bersama kelompok lain, dengan sebutan Curva Sud.

Masa kejayaan Milan di era sepakbola modern adalah pada awal dekade 90-an ketika merajai Liga Italia di bawah asuhan Arrigo Sacchi, dan diteruskan oleh Fabio Capello. Puncaknya, Milan merebut trofi Liga Champions pada tahun 1994 dengan mengalahkan Barcelona di final. Sepeninggal Capello (yang menyeberang ke Spanyol untuk melatih Real Madrid), Milan terus menurun dan baru bisa meraih gelar juara Liga Italia pada musim kompetisi 1998/1999 di bawah asuhan pelatih Alberto Zaccheroni. Karena surut gelar, Zaccheroni kemudian diganti oleh mantan pemain Milan, Carlo Ancelotti. Ancelotti membawa Milan meraih gelar juara Liga Champions pada musim 2002/2003 ketika mengalahkan Juventus lewat drama adu pinalti di Manchester, Inggris. Milan terakhir kali meraih gelar prestisus dengan merebut juara Liga Italia pada musim kompetisi 2003/2004 sekaligus menempatkan penyerang Andriy Shevchenko sebagai pencetak gol terbanyak di Liga Italia.

Pada musim kompetisi Liga Italia Seri A 2006/2007, Milan terkait dengan skandal calciopoli yang mengakibatkan klub tersebut harus memulai kompetisi dengan pengurangan 8 poin. Pada pertengahan musim, Milan mendatangkan mantan pemain terbaik dunia, Ronaldo dari Real Madrid untuk memperkuat armada penyerang mereka setelah penyerang muda Marco Borriello dihukum karena terbukti doping. Massimo Oddo juga didatangngkan dari Lazio sebagai pengganti Cafu yang sudah mulai lamban dimakan usia. Performa Milan di awal musim yang angin-anginan perlahan mulai membaik semenjak kedatangan mereka berdua. Magis Ronaldo yang menurut sebagian media sudah hilang seiring obesitas yang menimpanya, mulai kelihatan kembali dengan mencetak 2 gol di awal debutnya.

Peningkatan performa Milan di Serie A setelah paruh musim, membawa dampak juga bagi performa Milan di Liga Champion, ini ditandai dengan keberhasilan Milan lolos ke babak final Liga Champion musim 2006/2007 dan tampil sebagai juara untuk yang ke-7 kalinya dengan menjinakkan Liverpool 2-1 di Athene lewat 2 gol indah yang dicetak Filippo Inzaghi. Milan tidak hanya tampil sebagai juara, tapi juga sekaligus menempatkan Kaka' sebagai pencetak gol terbanyak Liga Champion musim 2006-2007. Kemenangan ini terasa sangat istimewa bagi Milanisti, karena dinilai sebagai obat penawar luka final Liga Champion musim 2004/2005 di Istambul setelah terpaksa harus mengakui keungulan Liverpool lewat drama adu pinalti yang menyakitkan. Tapi luka itu telah hilang seiring dengan suksesnya Milan melakukan misi balas dendam di Athene.
(www.id.wikipedia.org)


Read More ..

26 Maret, 2009

Andrea Pirlo, Si Tukang Sodoran Maut

pirlo-euro-2008.jpgDi menit ke-119, dengan ketenangan luar biasa, deep playmaker Italia ini mengontrol bola hasil rebound dari tendangan penjuru. Lalu, Pirlo memberikan sodoran ke kotak penalti yang disambut dengan tendangan first time oleh bek kiri Fabio Grosso. Bola sepakan Grosso berjalan melengkung, meluncur ke pojok kanan gawang tanpa bisa dijangkau Jens Lehmann.

Itulah cuplikan kisah sukses Andrea Pirlo ketika membawa Italia masuk ke babak final Piala dunia 2006. Ia juga yang menjadi aktor utama untuk mengantar Gli Azzuri ke tangga juara pada Piala Dunia 2006 di Jerman. Pada Piala Dunia 2006 lalu itu ia terpilih menjadi Man of the Match pada pertandingan pembukaan Timnas Italia melawan Ghana. Selain itu ia juga berhasil mendapatkan predikat serupa pada pertandingan semi-final melawan tuan rumah Jeman dan tentunya yang paling fenomenal adalah keluar sebagai pemain terbaik pada pertandingan final melawan Prancis.

Pirlo lahir di Brescia, kota dimana ayahnya memiliki usaha besi. Pirlo mengawali karirnya di Brescia tahun 1994-98 dan 2001, lalu ke Internazionale Milan pada tahun 1998-99 dan 2000. Ia juga sempat dipinjamkan ke Reggina Calcio pada tahun 1999-2000 oleh Inter. Kemudian, bintangnya makin bersinar ketika Pirlo dibeli oleh AC Milan pada tahun 2001.

Pirlo yang kini sudah berusia 28 tahun makin berkembang, mematikan dan merupakan salah satu pilar AC Milan yang tidak bisa dikotak katik. Karena itulah mengapa Milan begitu ketat menjaga asetnya tersebut dari begitu banyaknya klub yang mengincarnya. Satu dari sekian deretan klub besar Eropa salah satunya adalah Real Madrid. Dan hal itu diakui oleh Pirlo sendiri.

Pirlo sempat mengaku ada kemungkinan bergabung bersama Madrid namun pada akhirnya ia menolaknya dan memutuskan tetap bertahan di San Siro. Hal itu terjadi pada musim panas 2006 ketika Milan ditimpa krisis akibat skandal Calciopoli. Skandal itu menyebabkan poin Milan dipotong sebanyak 15 poin, sebelum akhirnya dikurangi setelah bandingnya disetujui pengadilan arbitrase dan poin yang dipotong menjadi hanya delapan (8).

Sekarang Pirlo sedang membantu AC Milan yang tertatih-tatih di Liga Serie A untuk mengamankan posisi 4 besar. Sebuah kisah yang hampir mirip ketika musim lalu Milan tertatih-tatih untuk bisa menembus posisi empat besar di klasemen akhir Serie A namun bertolak belakang di Liga Champions dimana dia mampu memberikan gelar kebanggaan Eropa setelah mengandaskan Liverpool 2-1.

Dan sebentar lagi, piala eropa 2008 akan bergulir. Apakah Pirlo sanggup memberikan sodoran-sodoran maut seperti di piala dunia 2006? Kita tunggu aksi-aksinya.

*** (sumber:bolanova.com)


Read More ..

17 Maret, 2009

Andrea Pirlo, Leonardo Sepakbola


Sosok pendiam yang menjdi jantung lini tengah Italia. Setelah Francesco Totti menyatakan pensiun dari tim nasional, kini peran Andrea Pirlo makin vital.

Gelandang AC Milan ini adalah kunci utama permainan Azzurri. Dijuluki sebagai metronome karena yang menentukan timing dan kecepatan tim. Ia adalah ‘Leonardo da Vinci-nya sepakbola’ karena permainannya yang inventif.

“Dia adalah Brasil tulen. Dia memiliki kepribadian dan inventif sebagai seorang playmaker. Ia bersedia mengorbankan diri demi kebaikan tim,” puji pelatih Portugal asal Brasil Luiz Felipe Scolari.

Namun, Anda tak bakal bisa mengorek banyak keterangan dari dia tentang peran utamanya di tim Azzuri. Pemain yang melakukan debut di Serie A bersama Brescia saat berusia 16 ini lebih dikenal sebagai sosok pendiam, seorang introvert. Bahkan untuk membuatnya tersenyum saja susahnya minta ampun.

“Tapi begitulah saya. Saya tak tertarik menjadi sosok yang terkenal. Saya lebih suka menghabiskan waktu luang bersama keluarga ketimbang mengomersialkan diri,” ungkap Pirlo yang mencetak 15 gol selama 37 kali membelas timnas U-21.

“Saya akan mengerjakan apa yang sekiranya perlu. Dan, saya akan memanfaatkan waktu bebas yang sesungguhnya tak banyak untuk diri saya sendiri,” katanya lagi.

Pirlo adalah a prodigy atau pemain muda bertalenta dan bermasa depan cerah. Ia diprediksi bakal melejit saat direkrut Internazionale Milan pada 1998. Kenyataannya, Pirlo justru tenggelam. Bakatnya nyaris terkubur sebelum ‘diselamatkan’ tetangga dekat, AC Milan pada 2001.

Oleh pelatih Milan Carlo Ancelotti, ia tak lagi diposisikan sebagai playmaker murni tapi di depan pemain belakang. Di situ, Pirlo berperan ‘mengarahkan’ permainan tim. Peran barunya mengantarkan Pirlo ke puncak.

Keistimewaan lain? Ia adalah spesialis free kick yang melahirkan banyak gol dari bola mati. Tak hanya itu. Bola free kick-nya selalu meluncur indah.

Bila Pirlo bersiap berlatih tendangan bebas, pemain lain akan berhenti sejenak hanya untuk merubungnya. Ada yang tak ingin melewatkan kesempatan menyaksikan keindahan Pirlo saat mengambil free kick.

Yang lain seperti Antonio Di Natale, Vincenzo Iaquinta dan Fabio Quagliarella belajar bagaimana ia melakukannya. Di Milan, Clarence Seedorf dan Kaka yang menjadi ‘murid’ Pirlo.

“Saya selalu berusaha mengajarkannya pada mereka. Seedorf dan juga Kaka berusaha menirunya. Tapi menurut Kaka tak mudah mengikuti gaya saya,” kata Pirlo yang juga mempelajari gaya free kick Juninho, gelandang Lyon.

“Ia menggunakan bagian lebih dalam di kakinya. Saya berusaha mengembangkan gaya saya sendiri,” tambahnya.

Fakta Andrea Pirlo di Piala Dunia 2006

1. Tandukan Zinedine Zidane ke dada Marco Materazzi lebih gampang diingat pada final Italia vs Prancis. Sedikit yang tahu bahwa Andrea Pirlo terpilih sebagai Man of the Match.

2. Pada final itu, sepak pojok Pirlo yang sempurna diselesaikan dengan baik oleh Materazzi sekaligus menyamakan kedudukan menjadi 1-1.

3. Saat adu penalti, Pirlo menjadi penendang pertama dan berhasil menuntaskannya.

4. Pirlo tiga kali terpilih sebagai Man of the Match dari tujuh pertandingan Italia.

5. Gol pertama Italia dicetak Pirlo saat menghadapi Ghana.

6. Di semifinal melawan Jerman, assist-nya pada perpanjangan waktu berhasil diselesaikan oleh Fabio Grosso. Gol itu mengantarkan Italia ke final. Asisst Pirlo disebut-sebut sebagai umpan terbaik di Piala Dunia 2006

Read More ..

Filippo Inzaghi Bikin Hattrick



Filippo Inzaghi Bikin Hattrick

MILAN -- Filippo Inzaghi mencetak hat-trck untuk membantu AC Milan memperkokoh kedudukan mereka di posisi ketiga klasemen sementara Liga Utama Italia, dengan kemenangan 3-0 di pertandingan kandang atas Atalanta, Minggu. Pemain pemburu gol berusia 35 tahun itu, yang jarang tampil di musim ini karena cedera, mencetak gol pembuka di menit ketujuh saat ia memanfaatkan umpan silang Marek Jankulovski.

AC Milan, yang kalah 1-2 di Sampdoria akhir pekan lalu, hampir membiarkan Atalanta bangkit kembali dalam pertandingan tersebut sebelum dua gol kembali dicetak Izaghi di babak kedua.Ia mengejar bola umpan terobosan Alexandre Pato dan melepaskan tendangan bola yang melampaui penjaga gawan sebelum menjebol gawang lawan. Segera setelah itu, ia kembali menjebol gawang lawan setelah mendapat umpan silang Gianluca Zambrotta.

David Beckham merayakan perpanjangan perjanjian pinjamnnya sampai bulan Juni dengan memainkan peranan baru di belakang pemain depan AC Milan, yang bertanding tanpa diperkuat Kaka dan Ronaldinho.The Rossineri kini menduduki posisi yang secara otomatis maju ke laga Liga Champions, seteah tim yang menduduki posisi keempat, Fiorentina dikalahkan 0-2 di kandang sendiri oleh Palermo.

Lazio menyulut harapan mereka maju ke ajang Piala UEFA setkah menang 2-0 di Napoli, berkat dua gol yang dicetak Tommaso Rocchi.Pencetak gol terbanyak Serie A, Marco Di Vaio, mencetak hat-trick kedua ada hari Minggu untuk membawa Bologna unggul 3-0 atas Sampdoria dan menambah golnya pada musim ini menjadi 19 gol.

Reggina bermain imbang 0-0 lawan Lecce, yang kini menempati posisi kedua dari posisi paling buncit.Pimpinan klasemen sementara Serie A, Inter Milan, mempertahankan keunggulan tujuh poin mereka hari sabtu, ketika juara Italia tersebut menang 2-0 di Genoa dan Juventus, yang menempati posisi kedua, mengalahkan tim sekotanya, Torino, 1-0

Read More ..

AC Milan, Italia Rasa Brasil


KEDATANGAN Ronaldinho ke AC Milan semakin menegaskan aroma Brasil di klub tersebut. Dinho akan bergabung bersama beberapa pemain Brasil yang lebih dulu mencicipi rumput San Siro. Mereka adalah Dida, Emerson, Kaka, Alexander Pato, dan pemain yang belum pernah dimainkan, Digao.

Predikat catenaccio selalu melekat di setiap permainan klub-klub Italia, tak terkecuali Milan. Namun, kehadiran pemain-pemain berteknik tinggi macam Kaka dan Ronaldinho sedikit banyak akan mengubah anggapan itu. Tanpa bermaksud memberikan dukungan makin banyak pemain asing makin baik, keberadaan pemain Brasil ini akan memberi warna lain dalam sepak bola il Diavolo.


Lihatlah aksi Kaka saat mengantar timnya juara Liga Champions 2007. Ia memang tak mencetak gol di final lawan Liverpool, tapi assist-nya kepada Inzaghi berhasil mendatangkan gol kedua pada laga yang berakhir 2-1 untuk kemenangan Milan itu.


Bagaimana dengan Pato? Pemain berusia 18 tahun ini memang belum mendapat kepercayaan penuh dari pelatih Carlo Ancelotti. Namun, golnya ke gawang Napoli saat menjalani debut di Milan menandakan ancaman maut ketika ia sudah matang nanti.

Ronaldinho? Semua tahu, skill individunya mengundang decak kagum penonton bola. Saat membawa Barcelona juara La Liga dan Liga Champions, ia kerap menyihir permainan timnya menjadi sebuah tontonan menarik. Naluri dan dribel bolanya indah, gocekan dan tendangan bola mati dari kakinya juga mendatangkan maut.

Asal Ronaldinho sedang in form, bek tangguh sekelas John Terry pun bakal kesulitan membendung pemain banyak akal ini. Aksinya akan menggantikan penampilan Ronaldo yang gagal memberikan kontribusi terbaiknya akibat cedera awal musim lalu.

Dengan formasi pemain 4-3-2-1 yang akan diterapkan Ancelotti musim depan, pemain-pemain tersebut dapat merajai semua lini di Milan. Dida akan menjadi kiper utama Milan jika i Rossonerri tak kunjung mendapat kiper pengganti yang lebih baik. Pemain veteran Emerson kemungkinan bakal dipercaya menemani Mathieu Flamini sebagai gelandang bertahan.

Posisi striker kedua sudah pasti milik gelanda srang Kaka. Satu tempat lagi akan menjadi milik Ronaldinho jika ia berhasil memperbaiki penampilan yang sempat jeblok musim lalu. Di depan, si muda Pato akan bersaing keras dengan seniornya, Inzaghi.

Bukan tidak mungkin trio Ka-Pa-Ro, yang pernah didengungkan di San Siro musim lalu, akan muncul kembali. Kali ini, Ka-Pa-Ro bukan lagi Kaka, Pato, dan Ronaldo, melainkan Kaka, Pato, dan Ronaldinho dengan Pato sebagai ujung tombak.

Rasanya tak terlalu berlebihan pula jika menganggap Milan adalah Brasil mini di Italia. Kecuali Inter Milan yang juga bermaterikan lima pemain tangguh asal Brasil, tiga klub papan atas Italia yakni AS Roma, Juventus, dan Fiorentina lebih banyak memakai pemain asli Italia sebagai pemain utama.

Read More ..

Profil : Kaka


Ricardo Izecson dos Santos Leite, demikian nama lengkap Kaka. Dia adalah gelandang serang andalan AC Milan. Kehebatannya bermain tidak perlu diragukan lagi. Kaka termasuk salah satu pemain terbaik di dunia.

Fakta konkret mendukung predikat tersebut. Pada tahun 2007, Kaka kebanjiran penghargaan. Dia terpilih sebagai Pemain Terbaik Dunia versi FIFA, Pemain Terbaik Dunia versi FIFPro, Pemain Terbaik Italia dalam ajang Oscar del Calcio, sekaligus menyabet Ballon d’Or 2007 secara bersamaan.

Sukses itu tak lepas dari kiprah memesona pemain asal Brasil ini pada musim 2006-07. Kaka mengantar Milan meraih gelar juara Liga Champions. Di kompetisi itu, dia menjadi top skorer. Prestasi yang mengantarnya meraih predikat pemain terbaik Liga Champions 2006-07, sekaligus menyandang gelar penyerang terbaik.

Kaka pertama kali bergabung ke Milan pada awal musim 2003-04. Dia dibeli dari Sao Paulo seharga 8,5 dolar AS (sekitar Rp78, 2 miliar). Sebuah harga yang termasuk murah untuk pemain sehebat Kaka.

Pada musim pertamanya, Kaka langsung tampil sensasional. Dia mengantar Milan meraih scudetto berkat sumbangan 10 gol dari 30 laga di Serie-A. Sesudahnya Kaka dianugerahi gelar pemain terbaik Italia dan pemain asing terbaik Serie-A.

Musim 2004-05, Kaka tetap tampil brilian. Dia tidak terkena “sindrom musim kedua” yakni tampil buruk di musim kedua di Serie-A. Terbukti Kaka masih mencetak 7 gol dari 36 laga di Serie-A. Selain itu, dia juga mengantar Milan menembus final Liga Champions, meski kalah dari Liverpool. Pada ajang itu, Kaka terpilih sebagai midfielder terbaik.

Pada musim 2005-06, Kaka makin mempertegas kehebatannya sebagai gelandang serang yang produktif. Faktanya, dia mampu mencetak 14 gol di Serie-A. Di musim ini dia juga mencetak hat-trick pertamanya Milan dalam pertandingan melawan Chievo Verona di Serie-A (09/04/06).

Kiprah istimewa ini meyakinkan Milan untuk terus mempertahankannya. Kendati Real Madrid berminat, Milan tidak mau melepas Kaka. Hingga kini Kaka terus merumput di Milan. Dia bahkan mempertegas niatnya untuk pensiun di I Rossoneri. Salah satu impiannya yakni menjadi kapten Milan di masa depan nanti.

Read More ..

07 Maret, 2009

my first blogger blo

blog blogger pertamaku......................,. ,

Read More ..