17 Maret, 2009

AC Milan, Italia Rasa Brasil


KEDATANGAN Ronaldinho ke AC Milan semakin menegaskan aroma Brasil di klub tersebut. Dinho akan bergabung bersama beberapa pemain Brasil yang lebih dulu mencicipi rumput San Siro. Mereka adalah Dida, Emerson, Kaka, Alexander Pato, dan pemain yang belum pernah dimainkan, Digao.

Predikat catenaccio selalu melekat di setiap permainan klub-klub Italia, tak terkecuali Milan. Namun, kehadiran pemain-pemain berteknik tinggi macam Kaka dan Ronaldinho sedikit banyak akan mengubah anggapan itu. Tanpa bermaksud memberikan dukungan makin banyak pemain asing makin baik, keberadaan pemain Brasil ini akan memberi warna lain dalam sepak bola il Diavolo.


Lihatlah aksi Kaka saat mengantar timnya juara Liga Champions 2007. Ia memang tak mencetak gol di final lawan Liverpool, tapi assist-nya kepada Inzaghi berhasil mendatangkan gol kedua pada laga yang berakhir 2-1 untuk kemenangan Milan itu.


Bagaimana dengan Pato? Pemain berusia 18 tahun ini memang belum mendapat kepercayaan penuh dari pelatih Carlo Ancelotti. Namun, golnya ke gawang Napoli saat menjalani debut di Milan menandakan ancaman maut ketika ia sudah matang nanti.

Ronaldinho? Semua tahu, skill individunya mengundang decak kagum penonton bola. Saat membawa Barcelona juara La Liga dan Liga Champions, ia kerap menyihir permainan timnya menjadi sebuah tontonan menarik. Naluri dan dribel bolanya indah, gocekan dan tendangan bola mati dari kakinya juga mendatangkan maut.

Asal Ronaldinho sedang in form, bek tangguh sekelas John Terry pun bakal kesulitan membendung pemain banyak akal ini. Aksinya akan menggantikan penampilan Ronaldo yang gagal memberikan kontribusi terbaiknya akibat cedera awal musim lalu.

Dengan formasi pemain 4-3-2-1 yang akan diterapkan Ancelotti musim depan, pemain-pemain tersebut dapat merajai semua lini di Milan. Dida akan menjadi kiper utama Milan jika i Rossonerri tak kunjung mendapat kiper pengganti yang lebih baik. Pemain veteran Emerson kemungkinan bakal dipercaya menemani Mathieu Flamini sebagai gelandang bertahan.

Posisi striker kedua sudah pasti milik gelanda srang Kaka. Satu tempat lagi akan menjadi milik Ronaldinho jika ia berhasil memperbaiki penampilan yang sempat jeblok musim lalu. Di depan, si muda Pato akan bersaing keras dengan seniornya, Inzaghi.

Bukan tidak mungkin trio Ka-Pa-Ro, yang pernah didengungkan di San Siro musim lalu, akan muncul kembali. Kali ini, Ka-Pa-Ro bukan lagi Kaka, Pato, dan Ronaldo, melainkan Kaka, Pato, dan Ronaldinho dengan Pato sebagai ujung tombak.

Rasanya tak terlalu berlebihan pula jika menganggap Milan adalah Brasil mini di Italia. Kecuali Inter Milan yang juga bermaterikan lima pemain tangguh asal Brasil, tiga klub papan atas Italia yakni AS Roma, Juventus, dan Fiorentina lebih banyak memakai pemain asli Italia sebagai pemain utama.

1 komentar:

tatazzz mengatakan...

tolong dikomen yaa, ,

Posting Komentar